Selasa, 27 September 2011

Taman Sahabat_by: Shinta d Miracle


TAMAN SAHABAT ”


            Persahabatan memang indah untuk dijalin, karena sahabat seperti cahaya lilin yang menerangi satu sudut kegelapan, dimana seorang sahabat selalu ada saat kita mengalami kesulitan. Di cerita ini ada dua cewek yang sudah lama sekali menjalin persahabatan. Sejak mereka masih kecil sampai remaja sekarang. Sekarang mereka udah duduk di kelas 3 sebuah SMA di Yogyakarta.
Amanda, cewek yang punya wajah “girly” ini, mempunyai sifat yang baik, ramah pada semua orang.Tapi, dia kadang-kadang suka usil.
Candy, cewek yang punya wajah “cute” ini, mempunyai sifat yang baik, pemalu.Tapi, sifatnya masih kayak anak kecil.
Amanda dan Candy sudah bersahabat sejak mereka masih TK. Mereka juga tinggal satu kompleks disebuah perumahan yang ada Tamannya. Taman itu sangat luas dan memiliki pemandangan yang sangat indah. Taman itu sering disebut    Taman Sahabat, karena di taman itu banyak orang yang menjalin persahabatan termasuk Amanda dan Candy. Mereka berdua sering ke Taman itu kalau sore hari dan hari libur.
Seperti biasanya Amanda dan Candy jalan-jalan di Taman Sahabat. Sambil menikmati camilan yang mereka bawa, mereka menceritakan pengalaman masing-masing. Kalau mereka sudah keasyikan di Taman itu biasanya mereka lupa waktu.
“ Pulang yuk…? Nggak terasa kita udah dua jam di taman ini…!” ajak Amanda.
“ Ok dech…! Tapi besuk kita main lagi kesini ya…” respon Candy.
” Okey dech...” jawab Amanda.
Lalu mereka segera beranjak dari tempat duduk mereka. Saat di perjalanan pulang mereka melihat sekelompok anak muda komplek sebelah yang mengadakan makan bersama di Taman Sahabat itu. Anak muda itu melihat Amanda dan Candy dengan kagum. Diantara mereka ada dua cowok yang melemparkan senyuman ke Amanda dan Candy, mereka adalah Fendra dan Mikha. Sambil berjalan Amanda dan Candy membalas senyuman Fendra dan Mikha. Kebetulan Amanda dan Candy udah mengetahui nama mereka masing-masing. Setelah sampai di pintu gerbang rumah Candy, Amanda langsung pamit pulang.
“ Can, aku langsung pulang aja ya…?” ijin Amanda.
“ Nggak mampir dulu? Ibuku buat kue lo…!” tawar Candy.
“ Nggak makasih, salam aja buat keluargamu.” Tolak Amanda.
Amanda melanjutkan perjalanan kerumahnya. Setelah sampai rumah Amanda menyiapkan jadwal pelajaran besuk pagi. Kemudian Amanda makan malam bersama keluarganya. Setelah jam makan malam selesai, Amanda masuk ke kamar. Di kamar dia memikirkan Fendra begitu juga dengan Candy, dia memikirkan Mikha, cowok yang mereka lihat tadi sore. Kemudian Amanda  mengirim pesan buat Candy (sms).
“ Can, kenapa ya..aku kok mikirin kak Fendra terus?” Tanya Amanda lewat sms.
“ Iya manda, aku juga mikirin kak Mikha!” Jawab Candy.
“ Masa, kita suka sama anak kuliahan sich?ha..ha..” kata Manda.
“ Ya mungkin. Eh, besuk kita sambung lagi ya di sekolahan, soalnya aku mau pergi sama keluargaku.” Pamit Candy.
“ Ya udah deh…! Respon Amanda.
Sambil terus memikirkan Fendra, akhirnya Amanda terlelap dalam tidurnya. Sedangkan Candy, setelah lelah jalan-jalan langsung ke kamar dan tertidur pulas.
Pagi yang cerah pun tiba, burung-burung berkicauan menyambut pagi. Amanda dan Candy segera bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Setelah makan pagi Amanda pamit pada kedua orang tuanya lalu menuju ke rumah Candy. Candy juga udah siap di depan rumah dengan sepedanya. Setelah Candy pamit pada kedua orang tuanya, mereka pun berangkat. Jarak antara sekolah dan rumah mereka dekat, makanya mereka memilih naik sepeda mini daripada sepeda motor. Di perjalanan Amanda dan Candy kembali menceritakan cowok idolanya masing-masing. Amanda selalu memuja Fendra, begitu juga dengan Candy, dia selalu memuja Mikha.
Setelah sampai di sekolah, mereka menuju ke kelas. Di sekolah mereka selalu bersama. Mereka juga duduk sebangku. Kembali, mereka menceritakan Fendra dan Mikha. Kayaknya kedua cowok itu udah menarik perhatian Amanda dan Candy.
Di sekolah mereka ada siswi yang sekelas dengan Amanda dan Candy. Siswi itu bernama Fia, dia dijauhi semua murid di kelas itu, Fia duduk di depan bangku Amanda dan Candy. Amanda dan Candy nggak mengetahui kenapa Fia dijauhi teman-temannya.
Sudah beberapa hari ini Amanda dan Candy menceritakan tentang dua cowok itu. Mereka baru nyadar kalau ternyata, mereka ngefans pada dua cowok itu. Sejak saat itu mereka berusaha mengetahui tentang kedua cowok itu. Sepertinya ada berita bagus buat Candy. Ternyata Fia adalah tetangga sebelah rumah Mikha. Fia heran kenapa Candy selalu menyebut nama Mikha terus. Fia akhirnya memberanikan diri untuk bertanya ke Candy.
“ Can, kenapa sih kamu kok nyebut-nyebut nama Kak Mikha terus.” Tanya Fia.
“ Memang kenapa nggak boleh. Kamu kenal sama kak Mikha. Dia kan anak kompleks sebelah rumah kami.” Jawab Candy.
“ Kenal. Aku kan juga sekompleks dengan Kak Mikha. Rumahnya sebelahan dengan rumahku” jawab Fia.
“(dengan perasaan senang Candy melanjutkan pertanyaannya tentang cowok idolanya itu, sedangkan Amanda juga ikut mendengarkan).Trus, dia tu kuliah dimana sih…?” Tanya Candy.
“ Kak Mikha kuliah di Universitas di Yogyakarta, aku nggak tahu persis dimana, yang aku tahu dia mengambil jurusan IPA.” Jawab Fia
“ Oh gitu ya, boleh nggak aku minta biodatanya Kak Mikha.” Tanya Candy lagi.
“ Boleh, kebetulan kakakku punya biodata-biodata anak muda-mudi di kompleksku. Tapi, ngomong-ngomong kamu suka ya sama Kak Mikha. Ngaku aja deh…!” Ejek Fia.
Eng..eng..enggak. Aku kan Cuma pingin tau, emang nggak boleh.” Jawab Candy dengan gugup.
“ Ya dech, nanti aku cari’in biodatanya.” Jawab Fia dengan heran.
“ Oh ya Fi, ngomong-ngomong Kak Mikha punya orang yang special nggak,! Kayak pacar gitu....?” Tanya Candy.
“ Setau aku sich Kak Mikha belum punya pacar, yang aku tau dia punya sahabat. Namanya Kak Fendra, dia teman dekat Kak Mikha kemana-mana mereka selalu berdua.” Jawab Fia.
Perasaan senang hinggap di hati Amanda. Mendengar Fia menyebut nama Fendra, spontan Amanda langsung ikut bertanya tentang Kak Fendra.
“ Eh, Fi, kalau Kak Fendra gimana?” Tanya Amanda.
Belum sempat Fia menjawab bel jam masuk sudah berbunyi. Amanda menghela nafas dengan perasaan kecewa, kenapa saat dia mau bertanya bel sudah berbunyi. Padahal dia sedang mencari orang yang tahu tentang idolanya itu. Akhirnya jam pulang pun tiba. Amanda segera menghampiri Fia.
“ Fia, kamu kan belum jawab pertanyaanku tadi.” Tagih Amanda.
“ Oh, kalau soal Kak Fendra aku nggak tau. Coba deh Tanya aja ke Febri.” Jawab Fia, langsung bergegas pulang.
Dengan perasaan kecewa, Amanda berfikir bahwa bukanlah Fia orang yang dia cari itu. Setelah itu Amanda langsung menghampiri Candy dan langsung mengajak Candy pulang. Sesampainya di rumah Manda berfikir apakah orang yang dia cari  nantinya adalah Febri, anak kelas 3a yang cuek abiz itu ? Amanda nggak yakin dengan keputusan Fia, masa dia di suruh tanya-tanya sama Febri tentang idolanya itu.
Paginya, Amanda menghampiri Candy dan berangkat bersama. Di perjalanan Amanda masih berfikir apakah kali ini dia akan berhasil.
Walaupun Amanda masih belum yakin dengan saran Fia kemarin. Dia mencoba untuk bertanya pada Febri.
” Feb, apa kamu tau tentang Kak Fendra?” Tanya manda.
” Kok, kamu tanya ma aku  sich......! mangnya aku siapanya Kak Fendra...? Orang tuanya...?” Jawab Febri dengan cuek.
” (dengan perasaan jengkel Amanda pun langsung menjawab)                   Ooo.... Makasih ya atas jawabannya....!” jawab Amanda langsung pergi dari hadapan Febri.
Di perjalanan pulang, Amanda nggak berkata sedikit pun. Hal itu membuat Candy bingung. Candy mencoba bertanya.
” Manda, kamu kenapa...? tumben kok diem aja dari tadi? Eh, aku udah dapet biodatanya Kak Mikha lo....!” kata Candy
” A..ku nggak kenapa-napa kok. Selamat ya......!” Jawab Manda
” Nggak kenapa-napa kok diem aja, biasanya yang bikin ceria perjalanan kita kan kamu? Udah dech crita aja ke aku, katanya kita sahabat?” Respon Candy.
” Nggak, aku tadi hanya menjalankan saran Fia. Kalo, aku suruh tanya-tanya ke Febri!” Kata Manda
” Ya ampun...., jadi kamu nggak ceria gini gara-gara Febri? mangnya Febri ngomong apa aja sama kamu?” Respon Candy
” Pokoknya nyakitin banget dech...! Aku aja tanya nya baik-baik, eh dia jawabnya nggak enak banget. Udah ah nggak usah dibahas lagi!” Kata Manda
” Ya dech, aku tahu perasaan mu.....!” Respon Candy
Saat itu juga Manda masih nggak ceria, disamping itu dia nggak konsen mengendarai sepedanya. Oleh sebab itu dia bertabrakan dengan sepeda motor. Manda jatuh dengan sepedanya. Candy yang melihat kejadian itu langsung menghampiri Manda dan menolongnya, untung Manda nggak kenapa-napa. Sepeda motor yang menabrak Manda tadi juga balik arah dan menghampiri Manda dan Candy. Mereka berdua terkejut, setelah pengendara sepeda motor itu membuka helmnya. Ternyata dia adalah Kak Fendra. Amanda langsung membersihkan luka di kakinya dan bergegas berdiri dengan bantuan Candy.
” Dhek, kamu nggak kenapa-napa kan? Apa ada yang parah?” Tanya Fendra
” Eng...nggak kok kak, nggak kenapa-napa cuman lecet sedikit aja kok kak?”
” Oh, ya udah. Eh, ngomong-ngomong kalian yang dulu ada di Taman Sahabat itu kan?” Tanya Fendra
” Iya kak......, kok kakak masih ingat kita sich...?”jawab Candy
” Ya masih donk. Oh ya, kalau boleh tau siapa nama kalian?” Tanya Fendra
” Aku Candy dan ini sahabat ku Amanda!” respon Candy
” Oh......., kalau boleh tau lagi nomor hp nya Manda berapa ya?” Tanya Fendra
Dengan perasaan senang Manda memberikan nomor hp nya ke Fendra. Setelah itu mereka pulang kerumah. Sedangkan Fendra melanjutkan perjalanannya ke kampusnya. Sejak itu Amanda sudah bisa ceria. Dia senang sekali, walaupun dia tidak menemukan orang yang dia cari, tapi dia dapat nomor hp nya Fendra langsung dari orangnya sendiri. Itu juga berkat bantuan Candy. Tapi, sekarang Candy yang sedih. Candy berfikir kenapa Manda segampang itu bisa dapet nomor hp idolanya. Sedangkan dia yang susah payah sampai sekarang belum dapet-dapet.
Malamnya Amanda dapet sms dari Fendra, isinya Fendra ingin agar Amanda mau diajak makan malam bersamanya. Amanda menerima sms itu senang sekali, tapi dia juga kasihan pada sahabatnya, Candy. Manda mencoba tanya sama kak Fendra
” Ya, boleh kok kak. Tapi, aku kasihan sama Candy kak! Dia boleh ikut ya?” Tanya Manda
” Ehm..., gimana ya! Nanti nggak seru donk....!” jawab Fendra
” Boleh donk kak. Gini aja kakak kan juga punya sahabat cowok.Suruh aja sahabat kakak itu untuk kenalan sama Candy. Nanti jadinya kakak sama aku dan sahabat kakak sama sahabatku.” respon Manda
” O...Mikha. boleh juga, pasti dia mau banget kalau bertemu sama Candy soalnya  Mikha pernah cerita kalau Candy itu orangnya cantik.” cerita Fendra
”  Wah...,Bagus donk kak. Ya udah nanti acaranya jam 7 malam dan tempatnya di Taman Sahabat ya. Aku mau ngabarin Candy dulu!” Kata Manda
“ Ya, aku juga mau ngabarin Mikha.” Respon Fendra
Mereka merencanakan apa yang mereka bicarakan tadi. Amanda langsung bergegas menjemput Candy setelah dia sms.
“ Ayo Can, aku punya kejutan buat kamu. Pasti kamu seneng banget!” Kata Manda
“ Ada apa sich Manda, kok kamu ceria terus sekarang. Ya deh, ku tahu kamu udah deket sama kak Fendra.” Jawab Candy dengan lesu
” Kamu jangan gitu donk. Udah deh, pokoknya sekarang kamu ganti baju yang paling bagus dan dandan yang cantik.” Kata Manda dengan penuh semangat
” Ya deh, tunggu bentar ya!” respon Candy.
Setelah Candy selesai berganti pakaian. Amanda dan Candy langsung bergegas menuju Taman Sahabat. Sesampainya di Taman Sahabat, Amanda menelphon Fendra.
” Kak, sekarang kami udah di TKP nich........! Kakak dimana...?” tanya Manda
” Kakak udah di Cafe. Sekarang kakak bersama Kak Mikha. ” jawab Fendra
” Ya udah, kak tunggu di sana ya......! Aku sama Candy masih perjalanan kesana!” respon Manda.
Amanda langsung mengajak Candy masuk ke tempat yang telah di janjikan Fendra dan Manda. Di tempat itu sudah ada Mikha dan Fendra.
” Can, ayo masuk. Temenin aku donk...., masa kamu tega aku sama kak Fendra sendiri.” ajak Manda.
” Ya dech.......! Demi sahabat ku tersayang.” Kata Candy
” Gitu donk...............! Itu baru sahabat ku. Yang ceria donk, senyum gitu. Udah dandan cantik kok lesu gitu sich.” komentar Manda.
” iya......ya...., tu kan dah senyum....?” kata Candy sambil melebarkaan mulutnya.
” Ya, tapi jangan lebar-lebar. Nanti dikira apaan lagi. Ya udah, yuk masuk.” respon Manda
Setelah masuk kedalam, Manda langsung menyapa Fendra dan Mikha. Candy yang tadinya nggak ceria dan rambutnya yang berantakan, setelah melihat Mikha langsung merapikan penampilannya.
” Hai kak, perkenalkan ini teman ku Candy.” kata Manda
” Hai Candy....! boleh nggak aku duduk sama kamu?” tanya Mikha
” Boleh kok kak........., nyantai aja. Asal nggak di apa-apain.” ejek Manda.
” Manda, apaan sich. Malu-maluin tau.” kata Candy sambil menginjak kakinya Manda.
” Aauuu......., sakit tau. Ya udah, sana. Kak Mikha dah nunggu tuh.....” Kata Manda kesakitan.
Setelah Candy menghampiri Mikha. Dan duduk bersama, mereka langsung ngobrol-ngobrol. Begitu pula dengan Amanda dan Fendra.
” Kenapa sich tadi kok jerit-jerit. Eh, kamu mau pesan apa?” tanya Fendra.
” Nggak papa kok kak. Pesannya terserah kakak aja.” jawab Manda
Sambil menunggu pesanan datang. Amanda dan Fendra melihat Candy dan Mikha. Mereka berdua tersenyum melihat sahabat mereka.
” Kak, kayaknya Candy cepet banget ya akrabnya sama Kak Mikha?” tanya Manda.
” Iya, mereka berdua lucu......! Pertama-tama aja malu-malu, lama-kelamaan juga akrab.” jawab Fendra
” Iya. Itukan sifatnya Candy kak. Dia sebenarnya anti cowok.” resppon Manda.
Pesanan mereka masing-masing datang. Sambil menikmati makan malam mereka. Fendra berkata pada Manda.
” Dhek, kamu mau nggak jadi Adik aku....? Udah lama sekali aku ingin punya adik perempuan!” kata Fendra
” Boleh banget, kak. Aku justru seneng banget. Aku juga udah lama sekali pingin punya kakak laki-laki.” jawab Manda
Hal yang sama juga dialami Candy. Akhirnya hal itu bisa tercapai. Amanda mendapatkan yang ia inginkan berkat bantuan sahabatnya, sedangkan Candy juga begitu. Mereka berempat menjadi saudara. Amanda dengan Fendra, sedangkan Candy dengan Mikha.
Setiap sore hari Amanda, Fendra, Candy, dan Mikha ke Taman Sahabat.  Mereka sering bercanda-canda di Taman Sahabat itu. Mereka selalu bersama saat suka maupun duka. Mereka mengukir nama mereka masing-masing di sebuah pohon yang besar. Bagi mereka Taman Sahabat adalah awal mereka memulai segalanya. Mereka berjanji bahwa Taman Sahabat akan selalu mereka kenang untuk selamanya.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates